Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan/ monitoring muka laut di sekitar lokasi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Menyusul erupsi Gunung Ruang yang kembali terjadi pada hari Selasa 30 April 2024 dini hari sekitar pukul 00:30 WIB.

Hasil monitoring itu menunjukkan erupsi Gunung Ruang tak menyebabkan perubahan signifkan muka air laut. Namun, BMKG menegaskan erupsi Gunung Ruang patut diwaspadai.

Sementara itu, dalam keterangan resmi yang dirilis Selasa malam (30/4/2024), BMKG memperingatkan kondisi gelombang laut dalam beberapa hari ke depan.

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, tinggi gelombang laut signifikan di sekitar Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Perairan Utara Sulawesi Utara, hingga Laut Maluku masih dalam kategori rendah berkisar 0,5-1.25 meter. Secara umum angin dominan bertiup dari arah Timur Laut-Tenggara.

“Keadaan ini masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. BMKG telah memasang Maritime Automatic Weather Station (MAWS) di sejak tahun 2022 di Pelabuhan Likupang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kepulauan Sitaro, di mana Gunung Ruang berada,” kata Eko.

“MAWS memantau secara real-time dan terus menerus terkait perkembangan cuaca dan parameter oseaografi seperti pasang surut dan salinitas,” terangnya.

Aktivitas Meningkat

Pada saat bersamaan, BMKG melakukan monitoring dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Ruang.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan catatan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) yang terbit pada 30 April 2024 pukul 08:35 WITA. Di mana, ketinggian letusan abu vulkanik mencapai 5.725 Mdpl dengan status oranye.

“Artinya, gunung menunjukkan aktifitas meningkat dengan kemungkinkan peningkatan letusan dengan tinggi kolom di bawah 6.000 Mdpl,” ujar Guswanto.

Menurut BMKG, Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin mencatat sebaran letusan abu vulkanik gunung Ruang teramati melalui citra satelit dan diprediksi berdampak ke ruang udara penerbangan sekitar gunung Ruang, dan meluas hingga ruang udara di beberapa lokasi antara lain Provinsi Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, dan sebagian Pulau Kalimantan.

“Sebaran abu vulkanik terdeteksi ke arah Barat Daya – Barat Laut. Berdasarkan hasil laporan, terjadi penutupan di Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado, Djalaluddin Gorontalo, Pohu Wato, Naha Tahuna, Bolaang Mongondow dan Sitaro dan terdapat laporan pengamatan abu vulkanik melalui metode paper test dengan hasil positif di Bandara Djalaluddin Gorontalo dan Sam Satulangi Manado,” papar Guswanto.

Hal itu, jelasnya, karena emisi abu vulkanik dengan tinggi kolom tersebut akan berdampak signifikan di wilayah udara terdampak, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran situasional akan letusan gunung berapi dan penyebabnya.

BMKG mengutip Meteorological Watch Office (MWO) Ujung Pandang yang berada di Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin, Makassar setidaknya telah menerbitkan peringatan dini cuaca signifikan untuk penerbangan terkait abu vulkanik (SIGMET VA) sebanyak 8 kali.

Serta peringatan dini abu vulkanik di bandar udara (Aerodrome Warning VA) telah diterbitkan oleh Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado dan Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo pada 30 April 2024 06.10 UTC (14.10 WITA).

“BMKG telah mengeluarkan Aerodome Warning atau Peringatan Dini Cuaca Bandara pada 14.05 WITA. Di mana abu vulkanik teramati dengan jarak pandang mendatar 7 KM dan kondisi ini diprakirakan akan berlangsung hingga 20.05 WITA dengan tendensi tetap,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Dhira Utama.




Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, kembali erupsi. Status Gunung Ruang kembali naik jadi level IV atau awas. Gunung Ruang erupsi pukul 02.35 WIB pada Selasa (30/4/2024). (Dok. PVMBG)Foto: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, kembali erupsi. Status Gunung Ruang kembali naik jadi level IV atau awas. Gunung Ruang erupsi pukul 02.35 WIB pada Selasa (30/4/2024). (Dok. PVMBG)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, kembali erupsi. Status Gunung Ruang kembali naik jadi level IV atau awas. Gunung Ruang erupsi pukul 02.35 WIB pada Selasa (30/4/2024). (Dok. PVMBG)

Hasil Pantauan BMKG

Seperti diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan, gunungapi berjenis stratovolcano itu kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak yang disertai suara gemuruh dan gempa yang dirasakan secara terus menerus.

PVMBG kemudian menaikkan status Gunung Ruang kembali menjadi level IV atau ‘Awas’ per hari ini, Selasa (30/4) pukul 01.30 WITA (00.30 WIB). Setelah sempat diturunkan ke Level III atau “Siaga” pada Senin lalu, 22 April 2024.

“Berdasarkan hasil monitoring muka laut yang telah dilakukan BMKG, tampak kondisi muka laut di seluruh lokasi stasiun menunjukkan bahwa erupsi Gunung Ruang tidak mengakibatkan perubahan signifikan muka air laut,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Pantauan itu dilakukan di 5 stasiun monitoring di Tide Gauge Siau, Pulau Siau, Tide Gauge Ngalipaeng, Kepulauan Sangihe, Tide Gauge Tahuna, Kepulauan Sangihe, Tide Gauge Petta, Kepulauan Sangihe, dan AWS Maritim BMKG Bitung.

Monitoring muka laut dilakukan menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG di lokasi terdekat dengan Gunung Ruang.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menegaskan, meski saat ini masih terpantau normal, seluruh pihak patut waspada dengan erupsi Gunung Ruang.

“Gunung Ruang memiliki catatan sejarah tsunami destruktif akibat erupsinya. Persitiwa tsunami ini terjadi pada tahun 1871 di mana ketinggian gelombang mencapai 25 meter dan mengakibatkan korban jiwa mencapai 400 orang,” kata Daryono.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang, Begini Peringatan BMKG


(dce/dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *